Langsung ke konten utama

[REVIEW] FILM THE POOL – SENSASI TERPERANGKAP BERSAMA BUAYA DI KOLAM SEDALAM 6 METER


SINOPSIS :
Bagaimana rasanya jika harus terperangkap di dalam kolam dengan kedalaman 6 meter bersama seekor buaya? Narasi dan premis ini lah yang akan diungkapkan di Film The Pool karya Sutradara Ping Lumpraploeng.


Sesuai dengan namanya, film The Pool mengambil Kolam Renang sebagai latar belakang utamanya. Menceritakan seorang pria bernama Day (Ken Theeradej Wongpuapan) yang  tengah bersantai di kolam renang setelah selesai bertugas. Day yang kelelahan akhirnya beristirahat di alas karet di tengah kolam renang. Tanpa sadar jika Day masih berada di kolam renang, rekan kerjanya menguras kolam renang sebelum Ia pulang kerja. Bukannya langsung keluar dari kolam renang, Day malah tertidur di atas pelampung yang dipakainya. Saat bangun, air di kolam mulai surut. Day mulai kesulitan untuk naik ke permukaan kolam. Di waktu bersamaan,  kekasih Day yang bernama Koi (Grace Ratnamon Ratchiratham) ingin memberikan kejutan kepada Day. Koi melompat ke tengah kolam tanpa menyadari air yang  semakin lama semakin surut. Hal ini menyebabkan Koi terluka. Sudah jatuh tertimpa tangga, belum selesai urusan Day dan Koi untuk naik ke permukaan kolam, tiba-tiba muncul seekor buaya yang jatuh ke dalam kolam renang. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh Day dan Koi, mereka harus berjuang untuk naik ke permukaan kolam dan tentunya selamat dari serangan seekor buaya.



REVIEW :
Premis utama dari film yaitu terjebak di suatu tempat dan tokoh utamanya menghadapi berbagai rintangan untuk menyelamatkan dirinya. Film Thriller Thailand ini sukses membuat saya kesal sebagai penonton karena beberapa kebodohan yang dilakukan oleh Day. Alur cerita dari film ini hanya seputar Kolam Renang  tak berpenghuni, yang dijadikan tempat untuk sesi pemotretan. Dimulai dari awal cerita pengenalan karakter seorang Day dan Koi yang sedang menjalin hubungan asmara, sesi pemotretan yang kurang berjalan baik, hingga diakhiri dengan adegan seekor anjing yang lompat ke dalam kolam. Menurut saya masih banyak adegan  kurang logis yang terkesan dipaksakan untuk masuk ke dalam film ini. Mulai dari usaha Day untuk mengambil handphone yang ada di tepi kolam dan tidak sengaja terjatuh ke kolam renang, pengantar pizza yang datang untuk mengantar pesanan pizza tapi tidak mengetahui keberadaan Day, serta Koi yang datang ke lokasi dan lompat ke dalam kolam untuk memberi kejutan sang pacar. Alih-alih berhasil membuat kejutan, hal bodoh yang dilakukannya malah membuat keadaan semakin buruk karena dirinya terluka akbat terpeleset saat terjun ke kolam, ditambah mereka berdua harus menyelamatkan diri untuk keluar dari kolam tersebut. Untuk menambah klimaks , ada buaya yang terjebak bersama mereka berdua di dalam kolam renang yang menurut saya sukses menambah konflik dari film ini, walaupun sebenarnya sangat tidak logis. Sejalan dengan alur cerita, saya sebagai penonton pun semakin terbawa emosi akan rangkaian demi rangkaian tindakan yang semakin lama semakin ceroboh dari Day.


Menurut pendapat saya pribadi walaupun masih banyak adegan yang terkesan dipaksakan untuk menambah kompleksitas cerita, sang Sutradara Ping Lumpraploeng berhasil memberikan ketegangan yang efektif kepada penontonnya, walaupun hanya berlatar di situ-situ saja. Dia juga cukup piawai dalam memainkan emosi penontonnya. Cukup banyak adegan yang memberikan harapan  kepada penontonnya kalau tokoh utamanya seolah-olah sebentar lagi akan lolos dari jeratan maut kolam renang itu, namun sesaat kemudian perasaan penonton itu dijatuhkan lagi ke titik paling bawah sehingga memberikan nuansa hopelessness. Kemudian cukup banyak adegan mencekam yang membuat saya menahan nafas dan terkaget melihat serangan buaya yang berjarak beberapa meter saja dari tokoh utamanya. Hanya saja keahlian sang Sutradara dalam menciptakan suasana genting ini sangat berlebihan, kurang masuk akal, dibuat-buat, dan masih banyak adegan yang terkesan sangat dipaksakan.


Jika dilihat dari sisi dramanya juga kurang mengena. Di film ini diceritakan jika Day dan Koi mempunyai permasalahan besar dalam hubungan mereka, namun tidak pernah ada pendalaman cerita yang lebih dari hal itu. Sehingga sepanjang film berjalan, yang ada saya malah bertanya-tanya kenapa bisa begini, kenapa bisa begitu, dan masih banyak pertanyaan kenapa dan kenapa lainnya. Minimnya pengenalan dan pendalaman karakter Day dan Koi di awal cerita membuat saya kurang bisa merasakan adanya keterikatan emosi dari kehidupan dan permasalahan hubungan asmara mereka, sehingga adegan itu hanya berjalan begitu saja dan menurut saya hanya berfungsi untuk menambah durasi. Masih kurang ada keterkaitannya dengan premis utama dalam film ini. Namun akting dari Theeradej Wongpuapan yang berperan sebagai Day cukup menjadi obat dalam film ini. Theeradej Wongpuapan mampu  memperlihatkan kegigihannya dalam berjuang bertahan hidup dan rasa cintanya yang sangat kepada Koi maupun anjingnya.


Akhir ceritanya walaupun mudah ditebak, tetap mampu membuat saya ikut berinteraksi  dengan film ini. Saya sebagai penonton barhasil dajak untuk ikut berpikir mencari jalan keluar agar tokoh utama dapat lolos dari dasar kolam renang. Ya walaupun juga pada akhirnya harapan saya dipatahkan lagi karena ulah kecorobohan si Day. Jika dinilai dari produksi desain dan konsep naskah film, menurut saya masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Mulai dari penggunaan properti yang sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa kolam renang dengan kedalaman 6 meter tidak ada sama sekali tangga penyelamat pada dindingnya. Seumur-umur saya main ke kolam renang  masih belum menemukan kolam seperti ini. Hal ini terlihat sangat klise sekali. Kemudian saat Koi dan Day menghilang berhari-hari, sama sekali tidak ada yang mencari dan melacak keberadaan meraka melalui telepon yang mereka miliki atau mencari ke TKP langsung. Padahal di awal cerita, dicceritakan bahwa Day memiliki rekan kerja yang sekaligus teman akrab Day. Logikanya adalah, mana mungkin dalam beberapa hari tersebut temannya sama sekali tidak menghubungi Day, apalagi mereka kerja dalam satu tim. Kemudian saat adegan orang asing yang datang ke kolam untuk mengambil drone pesawat mereka yang jatuh di kolam menggunakan anak tangga yang ada di pinggir kolam. Diceritakan bahwa mereka mengambil drone pesawat ke dalam kolam menggunakan anak tangga yang dikaitkan dengan besi yang ada diatas kolam. Saat Day akan menggunakan anak tangga itu, tiba-tiba besi itu jatuh tertiup angin kencang, sehingga Day tidak bisa menyelamatkan diri menggunakan anak tangga tersebut. Cukup tidak logis bukan?


KESIMPULAN :
Film Thailand dengan genre Thriller ini jika dibandingkan dengan genre Horror atau Drama Komedi Thailand lainnya, film The Pool ini masih sangat jauh kualitasnya. Dimulai dari adegan demi adegan yang berjalan lambat dengan pengenalan dan pendalaman  karakter yang sangat minim sekali, segi keamanan kolam sedalam 6 meter yang tidak sesuai aturan, CGI yang masih terlihat kasar, serta banyak adegan klise yang menurut saya masih dipaksakan masuk ke dalam film ini walaupun adegan tersebut pada akhriya mempunyai premis. Tetapi jika dinilai secara keseluruhan, film The Pool ini masih menarik untuk ditonton dan masih bisa dijadikan hiburan untuk kalian semua yang penasaran dengan genre Thriller dari film Thailand. Film ini juga cukup menarik untuk menjadi bahan diskusi sehabis menonton. Tapi saran saya, jangan terlalu memiliki ekspektasi tinggi seperti seperti film Horror atau Drama Komedi film Thailand pada umumya ataupun film Thriller lainnya.

Pada akhirnya penilaian sebuah seni adalah penilaian subjektif yang bergantung dari pengalaman setiap orang. Setiap orang akan memiliki pengalaman yang berbeda ketika menikmati sebuah karya seni. Dan ini penilaian saya terhadap film The Pool. 


Rating : 6/10

Komentar